Politeknik Negeri Media
Kreatif merupakan perguruan tinggi negeri khusus untuk menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang siap terjun ke dunia
industri kreatif. Mengusung semboyan “ Where The Innovation Grows “ POLIMEDIA
terus berusaha mencetak kreator-kreator muda yang dapat bersaing di industri
kreatif. Terletak di Kelurahan Srengseng
sawah Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, kampus ini terbilang muda karena
baru ada 7 angkatan.
Awalnya, POLIMEDIA
adalah Pusat Grafika Indonesia atau disingkat PUSGRAFIN. Didirikan kala itu tanggal 26 April 1969 atas
kerjasama Pemerintah Indonesia dengan negeri Belanda. PUSGRAFIN menjadi pusat
grafika terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dimana industri kreatif mulai dirilirik sebagai penghasil devisa
negara dan menjadi salah satu upaya meningkatkan ekonomi masyarakat, PUSGRAFIN
di revitalisasi menjadi POLIMEDIA. Dengan revitalisasi PUSGRRAFIN menjadi POLIMEDIA
pada tahun 2008 ini diharapkan dapat mendukung upaya pertumbuhan
industri-industri kreatif di Indonesia.
POLIMEDIA memiliki
lahan yang terbilang sempit, oleh karenanya tata letak bangunan di desain
se-efektif mungkin. Tower Polimedia misalnya, menjulang tinggi keatas dengan
sepuluh lantai, satu Hall di lantai dasar dan dua ruang bawah tanah yang
dijadikan lahan parkir menjadikan
bangunan ini multifungsi. Mahasiswa maupun dosen tak perlu khawatir dengan
tingginya Tower Polimedia karena ada elevator yang siap membawa mereka naik ke
atas. Beberapa bagian bangunan di POLIMEDIA mampu merepresentasikan kampus ini
sebagai kampus kreatif, misalnya saja pada basman yang dindingnya dipenuhi oleh
graviti-graviti cantik. Tiang-tiang penyangga tower dijadikan tempat memposting
karya-karya photografi.
Di samping kanan Tower
Polimedia yang berwarna biru terdapat masjid yang sudah ada sejak POLIMEDIA
bernama Pusat Grafika Indonesia. Atapnya
yang berbentuk punden berundak serta dominasi ukiran kayu berwarna coklat
membuat masjid ini kental sekali dengan sentuhan tradisional. Kubah bulat
diatas disertai lambang bulan bintang seperti yang ada di timur tengah
berkontribusi dalam mencirikan
arsitektur Islamnya. Selain untuk kegiatan ibadah, masjid ini juga digunakan
sebagai Taman Pendidikan Al-Quran oleh Ikatan Mahasiswa Islam Polimedia (IMIP)
yang mengajari anak-anak warga sekitar
belajar Al-Quran.
Gedung A POLIMEDIA
memiliki perpustakaan yang nyaman dilengkapi dengan beberapa komputer yang
ditempatkan pada meja berbentuk melingkar. AC yang sejuk membuat pengunjung
betah berlama-lama di perpustakaan untuk sekedar membaca buku atau berdiskusi
dengan teman sebaya maupun dosen. Dinding samping yang hanya dibatasi dengan
kaca membuat cahaya matahari dapat sepenuhnya masuk ke dalam perpustakaan, hal
ini tentu saja dapat menghemat pemakaian listrik. Dominasi warna orange membuat kita merasa
memasuki ruangan yang berbeda dengan ruangan-ruangan lain yang ada di POLIMEDIA.
Yah, memang disinilah keunikan POLIMEDIA dimana ruangan-ruangan di desain
dengan gayanya masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar